Hiperlaktasi adalah suatu kondisi di mana jaringan ASI di payudara seorang ibu memproduksi ASI dalam jumlah yang berlebihan. Produksi ini melebihi kebutuhan minum dari sang bayi.
Hiperlaktasi dapat ditandai dengan payudara sering terasa penuh meskipun sudah diminumkan kepada bayi atau diperah, ASI sering rembes, waktu pengisian payudara yang relatif cepat, dan hasil perah ASI yang melebihi kapasitas minum bayi dalam satu hari.
Hiperlaktasi disebabkan karena berbagai faktor, yaitu jumlah jaringan ASI yang banyak, pengaruh kadar hormon prolaktin dalam tubuh, atau karena stimulasi perah yang berlebihan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan otak mengirimkan sinyal ke payudara untuk menghasilkan ASI dalam jumlah yang banyak.
Para ibu seringkali merasa ingin memiliki jumlah ASI yang banyak sehingga sering merasa iri dengan ibu yang memiliki kondisi hiperlaktasi. Padahal ibu dengan hiperlaktasi pun dapat memiliki keluhan. Keluhan yang sering disampaikan oleh ibu dengan hiperlaktasi yaitu sering merasa tidak nyaman karena ASI sering rembes sehingga membasahi pakaian, terasa nyeri ketika payudara penuh, bahkan hingga menuju kondisi mastitis atau peradangan pada jaringan payudara.
Ibu dengan kondisi hiperlaktasi ini membutuhkan penanganan khusus sehingga tidak menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari. Ibu dapat meminta bantuan kepada konselor laktasi untuk menangani keluhan terkait menyusui, salah satunya adalah hiperlaktasi. Apabila diberikan penanganan yang tepat, maka menyusui akan tetap bisa terasa nyaman untuk ibu dan bayi.
Penulis: dr. Eno Yuniar